Bagi kalian yang termasuk dalam golongan orang yang suka memberi label bid'ah, biasanya pada orang yang baru bergabung, penyakit membid'ahkan orang lain itu masih penuh semangat dengan merasa sudah pinter dengan pengetahuan barunya itu.

Amalan Di Bulan Rajab - Istighfar Rajab
Kabelantena - Bagi sebagian orang, mungkin baru pertama kalinya mendengar istighfar Rajab dan bagi sebagian lain mungkin sudah terbiasa dengan bacaan istighfar yang dibaca pada bulan Rajab ini. Sementara, menurut mereka yang baru belajar dan mengaku pakar hadits zaman sekarang, istighfar Rajab tidak mempunyai alasan atau dalil hadits yang kuat, sehingga mereka menganjurkan untuk tidak mengamalkannya, karena termasuk bid'ah.
Bagi kalian yang termasuk dalam golongan orang yang suka memberi label bid'ah, biasanya pada orang yang baru bergabung, penyakit membid'ahkan orang lain itu masih penuh semangat dengan merasa sudah pinter dengan pengetahuan barunya itu. Nah bagi kalian yang termasuk orang yang suka mengkafirkan, membid'ahkan, sembarangan menuduh berbuat sirik,  cam kan ini.

Jika anda berbicara terhadap sesama manusia, jangan kalian meniru gaya bahasa Tuhan terhadap manusia, memang yang kalian gunakan itu Al Qur'an, tapi tetap posisikanlah kalian dalam level manusia, ciptaan, kawulo.

Menyingkirkan jarum di jalan saja, bisa menjadi penyebab turunnya rahmat, iya kan?..
Lalu bagaimana mungkin membaca istighfar di bulan rajab malah masuk neraka?. kalian telah melakukan fitnah yang nyata, bagaimana bisa seseorang minta ampun telah melakukan bid'ah yang berarti adalah ahli neraka?.

Jika kalian berprinsip bahwa segala yang tidak dicontohkan nabi adalah bid'ah dan sesat, maka tahu kah kalian jika kalian tidak sama dengan yang dilakukan nabi?.

Nabi itu mengislamkan yang kafir,,, sedang kalian... mengkafirkan orang islam,, apa itu yang dinamakan mencontoh akhlak nabi?, Jika begitu,, apa kalian tidak sedang melakukan perkara bid'ah?.

Bagi kalangan ahlusunnah wal jamaah justru menganjurkannya, bukan melihat dari tidak atau adanya dalil yang menyertai amalan tersebut. Tapi berdasarkan inti dari tujuan amalan tersebut, dalam rangka mengagungkan bulan Rajab dengan cara melaksanakan berbagai amalan yang pada bulan-bulan biasa tidak atau jarang diamalkan. Bacaan istighfar tersebut hanyalah salah satu cara berzikir kepada Allah. Penamaan istilah "istighfar Rajab", adalah penamaan orang-orang agar lebih friendly dan gampang diingat.

Membaca istighfar bulan Rajab dan faedahnya :

Rasulullah SAW, pernah bersabda kepada sahabat Ali ibnu Abu Thalib ra, “Hai Ali, bacalah istighfar ini”. Barangsiapa yang membaca istighfar ini atau meletakkan tulisannya di dalam rumahnya atau pada hartanya, atau mengandalkan segala sesuatu kepadanya maka Allah SWT akan memberikan kepadanya pahala yang sama dengan pahala delapan puluh ribu nabi, para shiddiiqiin, para malaikat dan para syuhada, juga pahala haji dan umroh serta pahala membangun delapan puluh ribu buah masjid.
 
Dan barangsiapa yang membaca istighfar ini selama hidupnya sebanyak empat kali, tiga kali atau dua kali, maka diampunilah segala dosanya, sekalipun pada awalnya dia harus masuk neraka.
Seyogyanya istighfar ini dibaca setiap malam atau siang hari, agar dapat meraih pahala yang besar tersebut.
Do’a Istighfarnya sebagai berikut :

DOA' ISTIGFAR RAJAB
Kalau kita Ingin memperbanyak pahala Maka kita di anjurkan membaca istigfar Rajab inilah doanya :

اَسْتَغْفِرُاللهَ اْلعَظِيْمَ ،اَلَّذِيْ لآاِلَهَ اِلاَّ هُوَاْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ مِنْ جَمِيْعِ اْلمَعَاصِيْ وَالذُّنُوْبِ، وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ مِنْ جَمِيْعِ مَاكَرِهَ اللهُ قَوْلاً وَفِعْلاً وَسَمْعًا وَبَصَرًا وَّحَاصِرًا، اَللَّهُمَّ اِنِّيْ اََسْتَغْفِرُكَ لِمَا قَدَّمْتُ وَمَااَخَرْتُ وَمَااَسْرَفْتُ وَمَااَسْرَرْتُ وَمَااَعْلَنْتُ وَمَااَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مَنِّيْ اَنْتَ اْلمُقَدِّمُ وَاَنْتَ اْلمُؤَخِّرُ وَاَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ، اَللَّهُمَّ اِنِّيْ اََسْتَغْفِرُكَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ تُبْتُ اِلَيْكَ مِنْهُ ثُمَّ عُدْتُ فِيْهِ، اََسْتَغْفِرُكَ بِمَااَرَدْتُ بِه وَجْهَكَ اْلكَرِيْمَ فَخَالَطْتُهُ بِمَالَيْسَ لَكَ بِه رِضًى، وَاََسْتَغْفِرُكَ بِمَا وَعَدْتُكَ بِه نَفْسِيْ ثُمَّ اَخْلَفْتُكَ، وَاََسْتَغْفِرُكَ بِمَادَعَالِيْ اِلَيْهِ اْلهَوَى مِنْ قَبْلِ اْلرُّخَصِ مِمَّااشْتَبَهَ عَلَيَّ وَهَوَعِنْدَكَ مَحْظُوْرٌ، وَاََسْتَغْفِرُكَ مِنَ النِّعَمِ الَّتِيْ اَنْعَمْتَ بِهَاعَلَيَّ فَصَرَفْتُهَا وَتَقَوَّيْتُ بِهَاعَلَى اْلمَعَاصِيْ، وَاََسْتَغْفِرُكَ مِنَ الذُّنُوْبِ الَّتِيْ لاَيَغْفِرُهَا غَيْرُكَ وَلاَيَطَّلِعُ عَلَيْهَااَحَدٌ سِوَاكَ وَلاَيَسَعُهَا اِلاَّ رَحْمَتُكَ وَحِلْمُكَ وَلاَيُنْجِيْ مِنْهَااِلاَّ عَفْوُكَ، وَاََسْتَغْفِرُكَ مِنْ كُلِّ يَمِيْنِ حَلَفْتُ بِهَا فَحَنَثْتُ فِيْهَا وَاَنَاعِنْدَكَ مَأْخُوْذٌ بِهَا، وَاََسْتَغْفِرُكَ يَالاَاِلهَ اِلاَّ اَنْتَ سُبْحَانَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ، وَاََسْتَغْفِرُكَ يَالاَاِلهَ اِلاَّ اَنْتَ عَالِمُ اْلغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ مِنْ كُلِّ شَيِّئَةٍ عَمِلْتُهَا فِى بَيَاضِ النَّهَارِوَسَوَادِ الَّيْلِ فِى اْلمَلاَءٍ وَّخَلاَءٍ وَسِرٍّ وَعَلاَنِيَةٍ اِلَيَّ وَاظِرٌ اِذَاارْتَكَبْتُهَا تَرَى مَآاَتَيْتُه مِنَ اْلعِصْيَانِ بِهِ عَمَدًا اَوْ خَطَأً اَوْنِسِيَانًا يَاحَلِيْمُ يَاكَرِيْمُ، وَاََسْتَغْفِرُكَ يَالاَاِلهَ اِلاَّ اَنْتَ سُبْحَانَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ رَبِّ اغْفِرْلِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ وَاَنْتَ خَيْرُالرَّاحِمِيْنَ، وَاََسْتَغْفِرُكَ مِنْ كُلِّ فَرِيْضَةٍ وَجَبَتْ عَلَيَّ فِى آنَآءِ اللَّيْلِ وَاَطْرَافِ النَّهَارِ فَتَرَكْتُهَا عَمَدًا اَوْ خَطَأً اَوْنِسِيَانًا اَوْ تَهَاوُنًا وَاَنَا مَسْئُوْلٌ بِهَا وَمِنْ كُلِّ سُنَّةٍ مِنْ سُنَنِ سَيَّدِاْلمُرْسَلِيْنَ وَخَاتَمِ النَّبِيَّيْنَ مُحَمَّدٍ وَصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَتَرَكْتُهَا غَفْلَةً اَوْسَهْوًا اَوْ جَهْلاً اَوْ تَهَاوُنًا قَلَّتْ اَوْكَثُرَتْ وَاَنَا عَائِدٌ بِهَا، وَاََسْتَغْفِرُكَ يَالاَاِلهَ اِلاَّ اَنْتَ وَحْدَكَ لاَشَرِيْكَ لَكَ سُبْحَانَكَ رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ لَكَ اْلمُلْكُ وَلَكَ اْلحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ وَاَنْتَ حَسْبُنَا وَنِعْمَ اْلوَكِيْلُ نِعْمَ اْلمَوْلى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ ، وَلاَحَوْلَ وَقُوَّةَ اِلاَّبِاللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا وَاْلحَمْدُ ِللهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ. 

 

Artinya : “ Hamba Memohon ampun kepada Allah SWT Yang Maha Agung, tiada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Hidup dan berdiri Tegak, dan hamba bertaubat kepada Allah SWT dari seluruh perbuatan dosa dan maksiat, dari perkara-perkara yang di benci Allah SWT baik di dalam perkataan, perbuatan, pendengaran dan penglihatan yang terbatas, 
Ya Allah ! sesungguhnya hamba memohon ampun kepada Engkau dari sesuatu hal yang telah aku kerjakan dan yang belum aku kerjakan serta dari perbuatan yang melampaui batas, baik yang tersembunyi maupun terang-terangan dan Engkau lebih mengetahui dari apa yang hamba ketahui, Engkaulah yang Awwal dan Yang Akhir dan kesemuanya atas kehendakMu Ya Allah!. 
Ya Allah ! hamba juga memohon ampun dari setiap dosa apabila hamba telah bertaubat lalu hamba kembali mengejakanya, dari perbuatan yang hamba kehendaki tetapi Engkau tidak meridhoinya wahai Dzat Yang pandangannya kemuliaan, 
Ya Allah! Hamba juga memohon ampun dari setiap perbuatan yang mana hamba telah berjanji pada diri hamba dan kepada Engkau untuk mengerjakan atau meniggalkanya lalu hamba menginkarinya, hamba memohon ampun pula dari perbuatan yang mengikuti ajakan hawa nafsu padahal tidak diperbolehkan oleh Engkau lalu hamba mengerjakannya secara diam-diam padahal itu di larang disisimu, hamba juga memohon ampun dari nikmat-nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepada hamba lalu hamba gunakan nikmat-nikmat tersebut untuk bermaksiat kepadaMu, hamba juga memohon ampun dari segala dosa yang tidak dapat terampuni dan terangkat selain hanya kepadaMU, tiada ampunan yang lebih luas kecuali Rahmat dan KasihMu, tiada pula yang dapat menyelamatkan kecuali maaf dan ampunanMu, hamba juga memohon ampun dari segala kebaikan yang hamba telah berjanji untuk mengerjakan lalu hamba melanggar janji itu dan berarti hamba telah merampas sesuatu dari sisiMu, hamba juga memohon ampun kepadaMu wahai Dzat yang tiada Tuhan melainkan Engkau, Maha suci Engkau! Sesungguhnya hamba telah termasuk golongan orang-orang yang berbuat Dzolim, hamba memohon ampun kepadaMu, tiada Tuhan melainkan Engkau yang mengetahui yang goib dan Nampak dari setiap keburukan yang aku kerjakan di waktu siang maupun di kegelapan malam, baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan dan Engkau menyaksikan akan segala perbuatan maksiat itu baik dilakukan dengan sengaja, lupa atau lalai wahai Dzat yang Maha murah hati dan Maha Mulia, Maha juga memohon ampun kepada Tiada tuhan melaikan Engkau, Maha suci Engkau sesungguhnya hamba telah termasuk golongan orang-orang yang berbuat dzolim dan aniaya. Wahai Tuhanku! Ampuni dan sayangilah hamba dan terimalah taubat hamba karena sesuggunya Engkau maha Penyayang, hamba juga memohon ampun dari setiap kewajiban yang telah Engkau wajibkan atas diri hamba dari permulaan malam hingga akhir siang lalu aku meninggalkan kewajiban itu dengan sengaja, salah dalam mengerjakan,lupa ataupun dengan sebab lalai, hamba juga Akan dimintai pertanggung jawaban atas segala sunah-sunah Nabi Muhammad SAW yang hamba tinggalkan


SEJARAH ISTIGFAR RAJAB
Pada zaman nabi SAW, hidup seorang yang fasik yaitu orang yang mengaku iman tapi senang melakukan dosa, orang tersebut bernama Abdullah Bin Sulthon, ketika ia meninggal tak seorangpun mau memandikan, menyolatkan apalagi menguburkannya. Maka turunlah malikat Jibril kepada Rasulullah SAW dan berkata. "Wahai Rasulullah, Tuhanmu memberimu salam dan mengkhususkanmu dengan kehormatan dan kemuliaan dan Tuhanmu memerintahkanmu untuk pergi ke jenasahnya Abdullah bin Sulthon, kemudian mandikanlah, kafanilah dan sholatilah." 
Dan kemudian berangkatlah Rasulullah SAW, beliau berjalan dengan ujung jari-jari kakinya, ketika sampai di kuburnya beliau tersenyum, maka para sahabat kagum dengan sikap Rasulullah SAW tersebut. Setelah semuanya kembali pulang, para sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW mengapa engkau berjalan dengan ujung jari-jari kaki wahai Rasulullah?" {C}Beliau menjawab,"sungguh saya melihat dari banyaknya malaikat yang sedang berkumpul sehingga hampir tidak ada tempat untuk meletakkan kaiku di tanah, kecuali untuk jari-jari kakiku" Kemudian para sahabat bertanya lagi : "Kenapa engkau tersenyum wahai Rasulullah?" Rasulullah menjawab,"sungguh aku telah melihat telaga dari surga ada di kuburnya dan di belakang telaga datang bidadari cantik-cantik yang masing-masing membawa gelas yang penuh dengan air dari telaga Kautsar, dan masing-masing berebut untuk memberi minum kepadanya, karena itu aku tersenyum. Kemudian Nabi mengajak para sahabat: "Mari kita ke rumah Abdullah bin sulton dan bertanya kepada istrinya tentang apa yang dikerjakan suaminya di masa hidupnya."

Sesampai di depan rumahnya yang dalam keadaan tertutup, mereka mengetuk pintu, maka istri Abdullah bin Sulthon berkata,"Siapakah yang mengetuk pintu rumahnya orang fasik, pendusta?" Para sahabat berkata : "Wahai ibu yang baik, bukalah imamnya para Rosul, dan Nabi terakhir" MAka dibukalah pintu itu lalu ditanyakan pada istrinya tentang tingkahlaku suaminya dan apa saja yang dikerjakan sewaktu hidupnya. Perempuan itu menjawab, "Wahai Rasulullah saya tidak pernah melihat, tapi saya melihat bila datang bulan Rajab dia membaca Istighfar ini saya menjadi hafal. Nabi memerintahkan kepada Sayyidina Ali Kw menulis, setelah ditulis maka Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa membaca Istighfar ini dan meletakkan di rumahnya atau diletakkan di benda lainnya (peci, sabuk, baju) maka Allah SWT memberi pahala kepadanya seperti pahalanya 1000 orang yang jujur, pahala 80.000 haji, pahala 80.000 masjid, pahala 80.000 yang minum air dari telaga kautsar, pahala 80.000 malaikat yang mulia, pahala 80.000 orang yang ahli ibadah, pahala 7 langit dan 7 bumi, pahala 8 pintu surga, pahala Arsy dan kursi, pahala Laukh dan qolam dan pahala Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, bin Maryam, dan Nabi Muhammad SAW.

Rasulullah SAW bersabda,"Brangsiapa yang membaca Istighfar ini maka Allah SWT membangunkan untuknya 80.000 istana yang setiap kamarnya ada 80.000 bidadari yang cantik-cantik, di atas kepala bidadari ada pohon menaunginya selebar dunia seisinya. Barangsiapa membaca Istighfar ini 4X selama hidupnya maka sesungguhnya Allah SWT memberikan pahala Mekkah, Madinah, dan Baitul Maqdis. Apabila orang tersebut mati pada malam atau siang hari pada waktu  membaca Istighfar ini, maka Allah SWT memerintahkan 80.000 malaikat untuk mengiringi jenazahnya dan memohonkan ampunan untuknya, dan Allah SWT memudahkannya dalam pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir. Allah SWT membukakan dalam kuburnya pintu ke surga dan akan datang bidadari yang cantik dengan membawa mangkuk berisi air dari telaga Kautsar, maka tatkala bangun dari kubur pada hari kiamat, wajahnya bersinar melebihi sinar bulan. Penduduk Magtsar berkata,"inikah nabi, inikah Rasul, inikah malaikat yang dengan Allah SWT" Maka diucapkanlah,"Bukan, ini adalah salahsatu hamba Allah SWT dari bani Adam yang dimuliakan Allah SWT sebab BAROKAH bacaan Istighfar." kemudian didatangkanlah Burouq yang dinaikinya dan berjalan menuju pintu surga tanpa hisab. Nabi Muhammad SAW bersabda : "Barangsiapa membaca istighfar ini tidak akan didekati ular, kalajengking, srigala, dan sesuatu yang mencelakakannya dan selamat dari mati mendadak, selamat dari orang-orang dzalim, penipu, orang hasut, perbuatan ahli sihir, orang yang kejam dan fasik, Allah SWT akan melihatnya dengan pandangan rahmat dan selamat dari jin, orang durhaka, setan-setan dan seluruh hal yang mencelakakannya.

Wallohu alam
Share To:

kabelantena.blog

View Profile
Terima kasih sudah berkunjung ke kabelantena, semoga bermanfaat,, aamiin..
----------------------------------

Post A Comment: