Cerpen - Cinta, Mati - Karangan: Threequrniia Kholil ||| Halo, namaku aleya, biasa dipanggil ale. Aku rasa aku adalah salah satu manusia yang beruntung yang hidup di muka bumi ini. kenapa begitu? Karena aku mempunyai orang-orang yang sangat aku cintai. terutama keluarga, aku masih mempunyai keluarga yang lengkap. Selain itu aku juga mempunyai teman-teman yang sayang dengan aku. dan satu lagi aku mempunyai pacar sekaligus sahabat yang sangat mencintai aku dengan tulus dan apa adanya. Walaupun umurku dengan pacarku beda 1 tahun lebih tua aku. Mungkin kalo orang melihat aku, aku terlahir sebagai wanita yang sempurna yang pernah dilahirkan dibumi ini. karena memang aku tidak pernah sedikit pun memperlihatkan kesedihanku kepada semua orang yang ada disekeliling aku.
Pagi ini ku sambut mentari dengan penuh dengan semangat untuk menjalani hari ini. hari ini aku ada jadwal kuliah pagi. Untuk itu aku bangun lebih awal. Felix yang setia mengantar dan menjemputku untuk aku pergi dan pulang kuliah. Selain ia menjadi sosok pacar yang baik. Ia juga seorang pelindung yang sangat kuat untuk aku. ia selalu menjaga ku dimana aku berada. Ia yang selalu memperingati aku dengan segala hal. Felix amat sangat baik. Perannya sungguh besar untuk hidupku.
Setelah sampai dikampus aku segera memasuki ruangan. sedangkan felix hari ini tidak ada jadwal. Jadi ia harus menunggu ku dikantin bersama teman yang lainnya. Aku mengikuti pelajaran sastra melayu. Karena aku mengambil jurusan sastra Indonesia. 1 jam sudah aku mengikuti pelajaran yang sedikit membosankan. Aku memainkan hp yang kutaroh dilaci meja. Karena dari tadi aku sedang bbman dengan felix.
Jam pelajaran sudah habis aku segera berlari kekantin untuk menemui felix yang sudah menungguku. Kulihat felix duduk dengan sekumpulan teman-temannya yang sedang membicarakan lelucon. Aku segera duduk disebelah felix duduk. Lalu teman-teman felix pun bersorak kearah ku. aku dan felix izin pergi karena kami akan pergi ke toko buku untuk membeli sejumlah buku sastra karena ada tugas dari kampus.
Selesai juga tugas ku hari ini. tinggal meresensi buku yang aku beli tadi untuk tugas kampus. Aku memilih starbuck untuk coffe break sambil mengobrol bersama felix. Tiba-tiba ada seorang wanita muda dan cantik menghampiri kami berdua. Kelihatannya ia masih seumuran kami.
“felixx..” sebut gadis itu
Felix menengadahkan kepalanya keatas untuk mengetahui siapa dia. tiba-tiba felix melamun agak lama sambil memandangi gadis tersebut. sepertinya gadis ini penah ada diingatan felix.
“aku shifa.. kamu masih ingat” kata gadis tersebut
Lalu felix tersadar dari lamunannya dan tersenyum kepada gadis itu. aku lihat dari matanya sepetinya gadis itu special untuknya. Siapakah dia? dan ada apakah dengannya.
“heyy shifa.. gimana kabarnya? Makin cantik ajah kamu” sambil menyalami shifa
Lalu shifa duduk bersebelahan dengan felix , sepertinya felix sangata rindu dengannya. Aku yang sedari tadi hanya mendengarkan saja. Sedangkan felix masih asik mengobrol dengan gadis tersebut. aku merasa jadi kambing conge mendengarkan mereka mengobrol.
“ehemmm” kataku
“lix, pulang yuk sudah jam 2. Nanti aku ada kursus.” Kataku lagi
Lalu felix pun menuruti kemauanku dan felix meminta izin kepada gadis itu dan memberikan kartu namanya. Kami segera meninggalkan pizza hut tersebut.
“siapa dia ?” Tanya ku ketus
Felix tidak menghiraukan, ia hanya tersenyum-senyum sendiri. ridak biasanya ia sebahagia ini bertemu dengan gadis tersebut. hatiku makin bertanya-tanya apa hubungan felix dengannya.
“felixxxx tadi siapa?” kataku lagi sambil memukul tangannya
Felix pun baru tersadar dan menengok kearahku
“apa?” katanya polos
“tadi siapa?” tanyaku ketus
“ohhh dia… dia itu… dia sahabat aku dari kecil yang terpisah . akhirnya aku bertemu lagi” jelasnya sambil tersenyum
Aku hanya melihat tingkahnya saja yang bahagia seekali betemu dengan gadis tersebut.
Sudah seminggu ini felix tidak mengantar aku kuliah. dikampus pun aku tidak bertemu dengannya. Bbm, telpon jarang sekali ia respon. Paling sekedarnya saja ia bbm aku. felix mulai berubah. Ada apakah ini. hatiku semakin bertanya-tanya. Apakah karena kehadiran gadis itu felix jadi berubah kepadaku. aku bingung dan engga tau harus ngapain lagi. aku mencoba menelpon kepada orang tuanya tapi hasilnya nihil. Felix tidak ada dirumah dan sudah seminggu pula ia tidak berada dirumahnya. Di tempat kosnya pun ia sudah tidak ada. Apa mungkin ia pindah kost. Tapi mengapa ia tidak mengabarkan kepadaku, aku segera melangkahkan kakiku kekamar mandi karena aku ada jam kuliah.
Aku melewati kelas felix untuk melihat apakah ia masuk kuliah. Ternyata tidak ada. Aku merasa kesepian karena tidak adanya felix. Mengapa felix jadi seperti ini. ada apa dengan ia? Tiba-tiba aku memikirkannya dan membayangkan wajahnya. Perasaan aku semakin memuncak, aku takut kehilangan dirinya. Tiba-tiba saja air mataku menetes dari kelopak mataku. Aku duduk sendiri ditaman belakang kampus dengan pikiranku yang kacau. Aku takut kehilangan felix.
Beberapa menit kemudian ada yang menghampiriku dari arah belakang. Lalu ia semakin mendekat. Aku berharap itu adalah felix. Lalu aku membalikan badanku kebelakang ternyata itu miko temen deketnya felix.
“lo nyariin felix” tanyanya kepadaku
“iyah, lo tau dimana felix” katanya
Lalu miko menceritakan semuanya. Sekarang felix sudah pindah kost bersama gadis itu. ternyata gadis itu adalah sahabat sekaligus pacarnya felix. Gadis itu baru pulang dari Australia berobat karena mempunyai penyakit kanker. Dan sekarang ia kembali lagi. ketakutanku terjawab sudah. Felix pasti lebih memilih gadis itu yang sudah lama ia kenal. Sedangkan aku baru beberapa tahun saja aku mengenalnya. Dan tentu banyak kenangan tersendiri oleh gadis itu, miko juga membeikan alamat tempat kost baru felix. Aku sama sekali tidak menduga mengapa felix setega itu kepadaku. mana felix yang aku kenal dulu. Felix yang begitu penyanyang dan pengasih. Mana felix yang dulu. Pikiran ku semakin kacau. Aku memutuskan nanti malem akan datang kekostan felix sendiri.
Malem ini aku mengendarai mobil sendiri tanpa ditemanioleh supirku. Pikiran aku kacau. Aku ingin cepat cepat sampai ditempat yang aku tuju. Aku ingin mengetahui kebenarannya. Walaupun nantinya aku yang sakit. tapi lebih baik aku segera mengetahuinya.
Aku sudah berada didepan gerbang kostan felix sepertinya kost ini sangat sepi. Aku tertuju kekamar nomer 51. Aku semakin mendekati kamar felix dan aku melihat kamar tersebut sepetinya terbuka. Apa mungkin felix tidak ada dirumah. Aku memindik-mindik melihat kamar itu ternya ya benar itu kamar felix aku melihat felix dengan gadis itu sepertinya mereka sedang membicarakan sesuatu.
“kapan kamu mau bicara dengan aleya tentang hubungan kita?” kata gadis itu disebrang telingaku
“secepatnya sayang. Aku akan jelasin semuanya kepada aleya”
“tapi kalo dia engga mau ninggalin kamu gimana?”
“kita pergi ajah sejauh mungkin. Aku pasti akan lebih memilih kamu donk”
Dadaku rasanya sakit mendengar kata-kata terakhir yang diucapkan oleh felix laki-laki yang aku banggakan, laki-laki yang begitu penyanyang. Tapi sekarang dihadapanku felix begitu hina. Aku sangat membencinya. Aku mengurunkan untuk pulang kerumah saja karena aku tidak kuat melihat kemesraan mereka. Tiba-tiba aku kesandung pot bungan yang ada dihalaman depan kamar. Sepertinya felix mengetahui kalau ada seseorang yang mendenar pembicaraannya.
“aleya” kata felix sambil menggenggam tanganku
“cukup lix. Aku udah tau semuanya” kataku sambil melepaskan tangan felix dan pergi
Aku langsung mengendarai mobil untuk pulang dan menancapkan gas. Aku sungguh kecewa terhadap felix. Aku sangata membenci dirinya. Yah. aku kira aku adalah orang yang sangat beruntung karena mempunyai segalanya. Ternyata setiap manusia pasti mempunyai masalahnya masing-masing. Aku menancapkan gas dengan kecepatan 120km. semakin cepat dan semakin cepat. Brukkkkkkk kecelakan itu menimpa aku. aku sudah tidak inget apa-apa. Aku segera dilarikan kerumah sakit dengan ditolong oleh warga yang melihat kecelakaan tersebut.
Aku dilarikan diruang UGD. Mamah sudah ada ditempat bersama papah dan teman-teman yang lain. Miko menghubungi felix mengabarkan kalau aku masuk rumah sakit. aku belom juga siuman. Teman dan oang tua menemaniku disamping aku dibaringkan.
Felix datang sendiri menemui aku diruangan. Hanya saja aku masih lemas untuk mengumpulkan energy ku. akhinya aku membuka mataku perlahan. Kulihat sudah banyak orang disekelilingku. Dan disamping ku juga sudah ada felix. Yah. laki-laki yang sudah membuatku hancur. Tapi aku sudah tidak kuat lagi. aku akan segera pegi. Aku berjanji akan memafkannya.
“ale.. maafkan aku.. aku salah… aku tidak bisa menjaga perasaanku
“fe…ee…lixx… aku sangat menyanyangimu. Aku sudah memaafkanmu… bahaa…gi…aa… lah dengannya” kataku sambil mengembuskan nafas terakhirku.
Selesai
-----------------------------------------------------------------------------
Cerpen Karangan: Threequrniia Kholil
Blog: http://threequrniia-kholil.blogspot.com
Facebook: nengggeuliez[-at-]yamil.com (nhuniia algitdshega AP)
Post A Comment: