Nasi merupakan salah satu dari makanan pokok yang menempati pada urutan pertama dari yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, dan di Indonesia juga para petani padi tidak kalah banyaknya daripada petani yang menanam jenis budidaya pangan lainnya. Di Indonesia, ada 14 variant padi yang sudah dipaparkan oleh pemerintah Indonesia.
Berikut 14 variant padi di Indonesia :

Padi Varietas Inpari 7 Lanrang

Inpari 8 termasuk padi sawah yang memiliki rumpun tanaman yang agak tegak, termasuk golongan Cere yang berumur 125 hari, tanaman ini mempunyai tinggi 113 kurang lebih 8 cm, varietas ini mempunyai bentuk gabah panjang dan ramping, warna gabah kuning bersih, bobot gabah 27,4 g/1000 butir, dan jumlah anakan produktif 19 atau kurang lebih 3 anakan/rumpun.
Menurut Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Inpari 7 Lanrang adalah golongan cere yang berumur 110 sampai 115 hari bertipe tanaman tegak, tanaman ini mempunyai tinggi 104  atau kurang lebih 7 cm, bentuk gabah panjang, warna gabahnya kuning bersih, dengan bobot gabahnya 27,4 gram /1000 butir, jumlah anakan produktif kurang lebih 16 anakan, bertekstur nasi pulen dengan kandungan amilosa 20, 78 %, rata-rata produksi hasil panen 6,23 t GKG/Ha.
Keunggulanan padi inpari 7 lanrang ini memiliki tingkat produksi yang tinggi, agak tahan terhadap HBD ras III, agak rentan ras IV dan VIII, agak tahan penyakit virus tungro varian 013, cocok ditanam pada ekosistem sawah dataran rendah sampai ketinggian 600 m dpl.

Padi Varietas Inpari 8
Keunggulan produksi varietas ini mencapai rata-rata 6,25 ton GKG/ha, tekstur nasi pulen, dan kandungan amilosa 21%, cocok ditanam di lahan irigasi 600 m dpl, agak tahan penyakit HBD ras III dan penyakit tungro inikulum No 073, tahan penyakit tungro inokulum No. 013 dan 031.
Prospek pengembangan dan komersi padi Inpari 8 sangat tinggi, volume beras yang diperdagangkan cukup tinggi karena diminati para petani, pedangan beras dan konsumen.

Padi Varietas Inpari 9 Elo 
Inpari 9 Elo termasuk padi sawah berumur genjah lebih dari 125 hari, bertipe tanaman tegak, tinggi 113 atau kurang lebih 8 cm. Varietas ini mempunyai bentuk gabah panjang dan ramping, warna gabah kuning bersih, dengan bobot gabah 22,8 g /1000 butir, jumlah anakan produktif 18 atau kurang lebih 3 anakan/rumpun.

Baca Juga : Panduan Menanam Tomat


Keunggulan varietas ini mempunyai tekstur nasi pulen, kandungan amilosa 20,46%, rata-rata produksi 6,41 ton GKP/ha, cocok ditanam di lahan irigasi dengan ketinggian 600 m dpl. agak tahan penyakit HBD ras III dan tungro inokulum No. 073 dan 013.

Potensi pengembangan dan komersial tinggi, volume beras yang diperdagangkan tinggi karena diminati oleh petani, pedang beras, maupun konsumen.


Padi Varietas Inpari 10 Laeya 

Inpari 10 Laeya termasuk padi sawah tadah hujan, berumur genjah 108-116 hari bertipe tanaman tegak, tanaman ini mempunyai tinggi 100-120 cm. Bentuk gabah ramping panjang, warna gabah kuning bersih, bobot gabah 27,4 g/1000 butir, jumlah anakan produktif 16 atau 3 anakan/rumpun. produksi rata-rata 5,08 ton GKG/ha.

Keunggulan varietas padi ini cocok ditanam lahan tadah hujan dengan selang pengairan satu minggu. Tekstur nasi pulen dengan kandung amilosa 22%. Agak tahan hama wereng batang coklat biotipe 1 dan 2, agak tahan penyakit HBD strain III.

Potensi pengembangan dan komesial varietas ini sangat cocok dikembangkan pada daerah-daerah yang sering mengalami kekeringan, memiliki karakteristik mutu gabah dan mutu beras seperti Ciherang.


Padi Varietas Inpari 11 

Varietas ini hasil persilangan antara padi sawah dari Cisadane dengan IR54742-1-19-11-8 dan termasuk dalam golongan Cere. Inpari 11 ini memiliki bentuk tanaman tegak dengan tinggi mencapai 106 cm dan mempunyai jumlah anakan produktif mencapai 18 batang.

Bentuk gabahnya adalah ramping dan berwarna kuning bersih, mempunyai tingkat kerontokan sedang, dan menghasilkan nasi dengan tekstur pulen yang berkandungkan amilosa 21,35%. Varietas Inpari 11 berumur sangat genjah 108 hari dan mempunyai potensi hasil tinggi yaitu 8,80 ton/ha.

Keunggulan lain adalah tahan terhadap penyakit blas ras 133 serta tahan terhadap penyakit Hawar Daun Bakteri strain III. Tidak hanya itu, varietas ini juga mendukung program Peningkatan Produksi Beras Nasional karena umur tanamnya yang relative lebih singkat dan mempunyai produktivitas yang tinggi.


Pages: 1 2 3

Share To:

Unknown

View Profile
Terima kasih sudah berkunjung ke kabelantena, semoga bermanfaat,, aamiin..
----------------------------------

Post A Comment: