Ada banyak hal yang harus dilakukan oleh orang tua dalam merawat bayi. Merawat bayi baru lahir mungkin menjadi pengalaman yang sangat membahagiakan bagi seorang ibu. Peran baru sebagai seorang ibu selain menggembirakan terkadang juga menimbulkan kekhawatiran.
Ada banyak hal yang harus dilakukan oleh orang tua dalam merawat bayi. Merawat bayi baru lahir mungkin menjadi pengalaman yang sangat membahagiakan bagi seorang ibu. Peran baru sebagai seorang ibu selain menggembirakan terkadang juga menimbulkan kekhawatiran.
Biasanya akan disarankan saat usia bayi mencapai 6 bulan meskipun bergantung juga pada masing-masing kasus. Hal inilah yang menyebabkan adanya perbedaan pada masa pemberian makanan padat pada masing-masing bayi. Periode penting pada masa peralihan bayi untuk belajar bergerak dari 6 sampai 9 bulan
Ada begitu banyak tips merawat bayi yang beredar baik di dalam buku ataupun situs-situs internet. Sayangnya tidak banyak yang memuat tentang panduan merawat bayi di masa penting antara 6 hingga 9 bulan. Di usia ini bayi secara terus menerus akan mempelajari berbagai macam gerakan mulai dari mencoba duduk, berguling, bermain dengan dirinya sendiri.
Pada intinya, di periode ini bayi akan berusaha mengerahkan kemampuannya untuk mengeksplorasi semua gerakan yang ingin dilakukannya. Jadi yang paling penting untk dilakukan sebagai tips merawat bayi dalam periode usia ini adalah tetap selalu mengawasi untuk memastikan bahwa bayi tidak akan melukai dirinya sendiri saat mempelajari gerakan baru.
Hal ini harus dilakukan mengingat ini adalah masa yang penting dalam pertumbuhan bayi dan luka apapun bisa menyebabkan hal yang serius nantinya. Nah ini dia beberapa tips agar sang buah hati tetap terjaga kesehatannya, antara lain:
1. Jemur bayi di pagi hari
Hal ini sangat penting dilakukan terutama bagi bayi yang lahir berwarna kuning, karena akan mendapatkan sinar matahari pagi yang dapat mengurangi bilirubin menjadi senyawa yang larut dalam air dan dikeluarkan sebagi urine. Cukup jemur selama 10-15 menit saja sebelum jam delapan pagi. Hal tersebut dilakukan agar dapat menghangatkan tubuh sang bayi.
2. Siapkan botol susu saat bayi tidur
Botol susu hanya digunakan untuk meringankan tugas Anda saja. Hal ini dapat membuat Anda lebih praktis saat sang bayi terbangun di malam hari. Namun perlu Anda ketahui juga, bahwa botol susu dapat mengganggu perkembangan bayi. Endapan susu dapat berkumpul pada bagian gusinya, selain itu juga lebih mudah terkena infeksi telinga karena susu yang diminum dapat masuk ke saluran eustachius. Saluran ini merupakan penghubung antara tenggorokan bagian belakang dan telinga bagian belakang. Jadi, bila harus memberikan botol susu, angkat sedikit kepala bayi setelah itu tidurkan kembali tanpa botol susu.
3. Mandikan bayi dengan air dingin agar bayi menjadi kuat
Mungkin Anda pernah mendengar mitos-mitos mengenai memandikan bayi dengan air dingin dapat membuat bayi lebih kuat daya tahan tubuhnya. Tentu saja mitos tersebut tidak benar. Itu sebabnya mengapa bayi yang baru lahir dibedong oleh orangtuanya. Air dingin dapat membuat pembakaran dan metabolisme tubuh bayi meningkat, sehingga makanan di dalam tubuh menjadi habis untuk mengatur suhu tubuh. Bayi dapat kehabisan tenaga dan akhirnya mudah sakit. Oleh karena itu bayi harus dimandikan air hangat dan jangan terlalu lama, serta usahakan tetap dalam keadaan hangat setelah dimandikan.
4. Bayi berliur
Sangatlah normal bila bayi berliur dan ini akan berlangsung hingga bayi berusia 4 tahun. Namun bila air liur berlebihan, kemungkinan terjadi peradangan atau infeksi di rongga mulut. Hal ini juga menjadi tanda-tanda bila bayi akan tumbuh gigi.
5. Bayi mengompol
Bayi yang mengompol merupakan hal yang wajar dan ini akan terjadi sampai usia diatas dua tahun. Karena kontrol air seninya belum berfungsi sempurna. Namun, mengajarkan bayi buang air lebih dini akan lebih baik, sehingga di usia dua tahunan ia dapat mengontrol kandung kemihnya. Dan bila sampai usia di atas dua tahun masih mengompol, waspadai kemungkinan masalah biologis atau psikologisnya.
6. Gumoh setelah makan
Gumoh merupakan makanan atau minuman yang keluar sesaat setelah sang bayi bayi makan atau minum susu. Hal in terjadi bila bayi mengalami kekenyangan atau banyak udara yang masuk saat ia makan atau minum susu. Gumoh dapat terjadi bila bayi dipakaikan gurita terlalu kencang atau bisa juga karena Anda salah memposisikan bayi saat makan, misalnya dengan posisi terlentang. Dan usahakan untuk membuat bayi bersendawa ketika habis makan dan minum.
7. Menggendong bayi
Merupakan kebahagiaan tersendiri bisa menggendong seorang bayi, terutama bila bayi tersebut adalah anak atau cucu pertama. Dengan menggendong bayi dapat membuat sang bayi merasa lebih tenang, namun tidak membuat bayi melatih emosinya. Biasanya, bayi yang terbiasa digendong akan lebih senang hingga ia agak besar dan ia akan merasa malas untuk berjalan. Hal ini akan membuat Anda susah nantinya, terutama karena tubuh bayi yang semakin besar dan berat. Bila otot lehernya mulai kuat, ia sudah bisa mengontrol kepalanya dengan baik. Anda dapat mengajaknya bermain dengan mengangkat bayi tinggi-tinggi, mengayunkannya, serta beberapa variasi menggendong bayi. Dan cara inilah yang dapat membantu melatih anak mengontrol emosinya.
8. Mengempeng
Anak yang mengempeng di bawah usia dua tahun merupakan hal yang wajar. Namun bila sudah di atas usia dua tahun merupakan kecanduan, baik dengan menggunakan dot atau dengan ibu jarinya. Hal inilah yang bisa mengalami gangguan psikologisnya. Usahakan untuk mengalihkan kegiatan anak untuk melatihnya berhenti mengempeng.
9. Bayi berkeringat
Tidaklah benar anggapan bahwa anak yang selalu mengeluarkan keringat itu pertanda sehat. Sebenarnya keringat yang keluar berlebihan bukan pertanda sehat, namun terdapat gangguan tertentu seperti, stres, fungsi kelenjar gondok yang berlebihan, rendahnya kadar gula, dan berat badan yang berlebihan. Dan sebaiknya Anda waspadai jika keringat sang anak mulai berlebihan.
10. Berikan vitamin
Anda dapat memberikan vitamin bila sang anak memiliki pola makan yang kurang baik. Jika ingin memberikan vitamin tambahan, berikanlah sesuai kebutuhan karena vitamin sangat bermanfaat jika anak memang sangat membutuhkannya. Misalnya, vitamin untuk meningkatkan nafsu makan, vitamin penambah zat besi, dan sebagainya. (ref: melindahospital.com)
Musim hujan sering kali memicu beberapa penyakit pada balita. Kondisi balita yang rentan terkena penyakit salah satunya disebabkan karena suhu dingin dan infeksi mikroorganisme yang dapat melemahkan imunitas balita. Penyakit yang umum dialami balita di musim hujan salah satunya adalah demam dan flu. Mekipun umum dialami oleh balita akan tetapi jangan disepelekan dikarenakan demam dapat menjadi tanda adanya infeksi yang serius apabila tidak mendapat penanganan yang tepat.
11. Terapkan Makan Teratur
Salah satu cara yang mudah akan tetapi seringkali mengalami kesulitan dalam menerapkannya pada balita adalah makan teratur. Dengan membentuk pola makan yang teratur maka dapat membuat sistem kekebalan tubuh menjadi meningkat, anda dapat mengajarkan tiga kali makan dalam sehari dengan porsi yang cukup, sehingga makanan yang akan dikonsumsi memenuhi kebutuhan nutrisi di dalam tubuh. Tingkatkan konsumsi buah dan sayur yang mengandung vitamin C, beberapa buah dan sayur seperti jeruk, melon, pepaya sangat disarankan untuk dikonsumsi pada saat musim hujan.
12. Biasakan Untuk Istirahat Pada Siang Hari
Balita seringkali bergembira ketika hujan mulai turun, bahkan tak heran jika keinginan terbesarnya adalah bergembira, berjingkrak di bawah hujan sehingga penting sekiranya untuk anda membatasi waktu bermain anak-anak, terutama menyisakan waktu ketika siang hari untuk istirahat. Biasakan untuk tidur di siang hari. Manfaat yang di dapatkan ketika tidur siang adalah mampu mencegah balita terlalu lelah dan menunjang pertumbuhannya. Hal paling utama adalah sistem kekebalan tubuh anak menjadi meningkat, sehingga pastikan anak anda memiliki pola tidur yang baik ketika musim hujan.
13. Lakukan Olahraga yang Menyenangkan
Dalam menjaga kesehatan anak anda sebaiknya melakukan kegiatan aktif yang menyenangkan. Olahraga yang menyenangkan dapat dilakukan di dalam ruangan, mengingat musim hujan tidak memungkinkan anak anda bermain di luar ruangan terlalu lama. Anda dapat melakukan lompat tali, senam dengan gerakan yang menyenangkan atau sekedar menari-nari.
14. Sering Mencuci Tangan
Hal terpenting dalam menjaga kesehatan di musim hujan adalah dengan menjaga kebersihan tubuh. Perhatikan kebersihan kuku kaki dan tangan yang dapat meningkatkan resiko anak mengalami diare, anak anda untuk membiasakan mencuci tangan menggunakan sabun sebelum menyentuh makanan, setelah buang air kecil atau buang air besar dan juga setelah memegang hewan peliharaan. Ajarkan cara yang tepat dengan menggosok ke seluruh permukaan di mulai tangan, kuku kuku dan jari tangan kurang lebih 30 detik.
15. Minum susu pagi dan malam hari
Anda dapat membiasakan untuk minum susu, dua gelas setiap hari yaitu pada pagi dan malam hari. Kandungan susu yang kaya akan nutrisi terutama protein akan membantu dalam menjaga kesehatan di musim hujan selain itu nutrisi susu juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh sehingga menurunkan resiko flu dan demam yang seringkali menyerang di musim hujan.
Post A Comment: