Baru-baru ini Korea Utara telah melakukan uji coba terhadap bom hasil penelitiannya. Uji coba yang bom hidrogen yang dilakukan Korea Utara pun mendapat banyak protes, salah satunya dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Baru-baru ini Korea Utara telah melakukan uji coba terhadap bom hasil penelitiannya. Uji coba yang bom hidrogen yang dilakukan Korea Utara pun mendapat banyak protes, salah satunya dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Manfaat hidrogen bagi kehidupan manusia tentu sangat beragam. Keberadaan Hidrogen di muka bumi ini secara alami memang sangat jarang. Adanya hidrogen yang banyak dimanfaatkan adalah merupakan hidrogen buatan tangan manusia melalui rekayasa kimia sedemikian rupa sehingga menghasilkan gas hidrogen.
Apa itu Hidrogen?
Hidrogen (bahasa Latin: hydrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes: membentuk) adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol H dan nomor atom 1. Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna, tidak berbau, bersifat non-logam, bervalensi tunggal, dan merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar. Dengan massa atom 1,00794 amu, hidrogen adalah unsur teringan di dunia.
Gas hidrogen sangat mudah terbakar dan akan terbakar pada konsentrasi serendah 4% H2 di udara bebas.Entalpi pembakaran hidrogen adalah -286 kJ/mol. Hidrogen terbakar menurut persamaan kimia.
Ketika dicampur dengan oksigen dalam berbagai perbandingan, hidrogen meledak seketika disulut dengan api dan akan meledak sendiri pada temperatur 560 °C. Lidah api hasil pembakaran hidrogen-oksigen murni memancarkan gelombang ultraviolet dan hampir tidak terlihat dengan mata telanjang.
Ketika dicampur dengan oksigen dalam berbagai perbandingan, hidrogen meledak seketika disulut dengan api dan akan meledak sendiri pada temperatur 560 °C. Lidah api hasil pembakaran hidrogen-oksigen murni memancarkan gelombang ultraviolet dan hampir tidak terlihat dengan mata telanjang.
Manfaat Hidrogen
Manfaat hidrogen bagi kehidupan manusia tentu sangat beragam. Keberadaan Hidrogen di muka bumi ini secara alami memang sangat jarang. Adanya hidrogen yang banyak dimanfaatkan adalah merupakan hidrogen buatan tangan manusia melalui rekayasa kimia sedemikian rupa sehingga menghasilkan gas hidrogen.
Pada umumnya, industri penghasil hidrogen menggunakan metana untuk pembentukan hidrogen selain juga dapat digunakan proses pemisahan air dengan hidrogen. Karena hidrogen ini paling banyak ditemukan pada air. Hidrogen juga memilki manfaat yang sangat menguntungkan bagi kehidupan.
Baca Juga: Manfaat Hidrogen Dalam Kehidupan Manusia
Kelemahan Hidrogen
Perlu diketahui bahwa selain memiliki manfaat, hidrogen merupakan gas yang masuk dalam kategori diatomic sehingga dalam keadaan tertentu hidrogen dapat sangat membahayakan. Pemanfaatan hidrogen yang kurang benar adalah salah satu penyebab dampak negative dari hidrogen.
Namun selama kita menggunakan hidrogen dengan perlakuan yang benar, dan tidak menyalahgunakan gas hidrogen ini, hidrogen tetap lah hidrogen yang membawa banyak manfaat. beberapa kelemahan yang dapat gas hidrogen:
Pencemaran lingkungan dari gas karbon dioksida yang dihasilkan oleh proses hidrogenisasi.
Karbon dioksida dalam jumlah banyak juga dapat memperparah pemanasan global.
Karbon dioksida dalam jumlah banyak juga dapat memperparah pemanasan global.
Dalam keadaan yang tidak normal, hidrogen bisa menyebabkan kebakaran. Bahkan, gas hidrogen juga dapat disalahgunakan menjadi bahan pembuat bom hidrogen. Hidrogen dalam tekanan tertentu juga dapat menyebabkan ledakan yang cukup besar.
Hidrogen dapat mengikat unsur-unsur lain yang dapat membuatnya menjadi sangat reaktif. Misalnya hidrogen dan sianida yang berikatan akan sangat berancun. Dampaknya pada manusia bahkan bisa mengakibatkan kematian.
Hidrogen bukan jenis gas yang bisa didapat secara alami melainkan harus diproduksi dengan cara buatan. Dalam produksinya hidrogen memerlukan gas alam lain dan prosesnya pun tidak murah.
Perkembangan teknologi yang semakin maju memungkinkan berbagai penelitian untuk mengembangkan kegunaan serta manfaat hidrogen. Beberapa Negara maju bahkan sudah banyak memproduksi hidrogen dengan cara yang lebih ramah terhadap lingkungan yang tidak menghasilkan karbon monoksida maupun karbon dioksida yang berlebihan. Karena seperti kita ketahui bahwa kedua unsur tersebut adalah unsur yang dapat berbahaya bagi lingkungan.
Dampak Uji Coba Bom Hidrogen
Uji coba bom hidrogen yang dilakukan Korea Utara terpantau oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Pada hari Minggu 3 September 2017, pukul 10.30 lewat empat menit WIB, jejaring gempa BMKG mencatat aktivitas seismik tak lazim.
"Sebanyak 166 sensor seismik yang digunakan BMKG dalam menganalisis parameter kegempaan menunjukkan adanya sebuah 'pusat gempa' dengan kekuatan 6,2 SR terletak pada koordinat 41,29 LU dan 128,94 dengan kedalaman 1 km tepatnya di wilayah Negara Korea Utara," demikian keterangan tertulis BMKG yang diterima Liputan6.com pada Minggu (3/9/2017).
Tidak hanya BMKG, sejumlah lembaga pemantau gempa dunia lainnya, seperti Amerika Serikat (USGS), Jerman (GFZ), dan Eropa (EMSC) pun mencatat aktivitas seismik tak lazim ini yang juga berpusat di Korut.
Hasil perhitungan USGS menunjukkan, kekuatan gempa mencapai 6,3 SR sementara GFZ 6,0 SR dan EMSC 5,9 SR.
"Berdasarkan karakteristik rekaman seismogramnya, diketahui bahwa gelombang seismik yang terekam diperkirakan bersumber dari sebuah ledakan besar di kedalaman dangkal. Ini didasarkan pada kesamaan pola dari sebagian besar rekaman gelombang seismik yang menunjukkan gerakan awal berupa kompresi," ungkap BMKG.
"Sebanyak 166 sensor seismik yang digunakan BMKG dalam menganalisis parameter kegempaan menunjukkan adanya sebuah 'pusat gempa' dengan kekuatan 6,2 SR terletak pada koordinat 41,29 LU dan 128,94 dengan kedalaman 1 km tepatnya di wilayah Negara Korea Utara," demikian keterangan tertulis BMKG yang diterima Liputan6.com pada Minggu (3/9/2017).
Tidak hanya BMKG, sejumlah lembaga pemantau gempa dunia lainnya, seperti Amerika Serikat (USGS), Jerman (GFZ), dan Eropa (EMSC) pun mencatat aktivitas seismik tak lazim ini yang juga berpusat di Korut.
Hasil perhitungan USGS menunjukkan, kekuatan gempa mencapai 6,3 SR sementara GFZ 6,0 SR dan EMSC 5,9 SR.
"Berdasarkan karakteristik rekaman seismogramnya, diketahui bahwa gelombang seismik yang terekam diperkirakan bersumber dari sebuah ledakan besar di kedalaman dangkal. Ini didasarkan pada kesamaan pola dari sebagian besar rekaman gelombang seismik yang menunjukkan gerakan awal berupa kompresi," ungkap BMKG.
Dalam keterangannya, BMKG turut menjelaskan, "Data seismik yang terekam di BMKG menunjukkan adanya compressional source dengan amplitudo gelombang P relatif lebih besar dari gelombang S-nya, maka cukup beralasan jika kita meyakini bahwa telah terjadi sebuah aktivitas ledakan besar di bawah permukaan. Karena zona ini secara tektonik bukan zona sumber gempa".
Dalam situs resmi, USGS menyebutkan bahwa pusat ledakan terletak pada lokasi uji coba nuklir terdahulu.
Peta guncangan gempa (shakemap) menunjukkan bahwa dampak ledakan ini menimbulkan guncangan cukup kuat hingga skala VI Modified Mercalli Intensity (MMI) di Kota Cho Dong, Soman, dan Nampyo Dong yang lokasinya paling dekat pusat ledakan.
Guncangan ini diperkirakan dapat menimbulkan kerusakan ringan seperti retakan pada bangunan tembok sederhana.
"Korea Utara sukses melakukan uji coba sebuah bom hidrogen pada rudal balistik antarbenua (ICBM)". Demikian pengumuman yang disampaikan pembaca berita veteran Korut, Ri Chun-hee seperti dilansir CNN.
Bom hidrogen yang diuji coba Korut diperkirakan berdaya 100 kiloton. Dapat pula disebut, bom ini berkekuatan empat atau lima kali lebih besar dari bom atom yang dijatuhkan di Nagasaki pada tahun 1945.
Ini merupakan uji coba nuklir keenam Korut dan yang pertama sejak Donald Trump dilantik. Peristiwa ini dinilai akan meningkatkan ketegangan yang saat ini sudah tinggi antara pemerintah AS dan rezim Korut.
Sejauh ini, Korut kerap meluncurkan rudal pada momen penting bagi negara mereka atau bagi Amerika Serikat. Kali ini menandai hari akhir pekan di AS dan pada Senin 4 September, AS akan memperingati Hari Buruh.
Uji coba nuklir Korut terakhir, yakni pada September tahun lalu tercatat memicu terjadinya gempa berkekuatan 5,3 skala Richter. Peristiwa itu terjadi pada pukul 09.00, bertepatan dengan hari libur nasional di Korut untuk memperingati ulang tahun ke-68 Kim Il-sung, kakek Kim Jong-un, sekaligus pendiri negara itu.
Sebenarnya, para analis telah memprediksikan uji coba nuklir ini setelah Korut mengumumkan pihaknya telah mengembangkan sebuah bom nuklir yang lebih maju dengan daya musnah yang hebat. Namun, tidak ada yang menduga bahwa hal ini akan berlangsung segera setelah pengumuman tersebut.
Pengumuman Korut tersebut disertai dengan foto-foto Kim Jong-un tengah meninjau apa yang diklaim Korut sebagai bom hidrogen atau yang akrab pula disebut bom-h. Senjata itu diakui Korut dapat dilekatkan pada rudal yang mampu mencapai daratan AS.
"Semua komponen bom-H adalah buatan dalam negeri sehingga Korut dapat menghasilkan senjata nuklir yang kuat sebanyak yang diinginkan," demikian laporan kantor berita Korut, KCNA, mengutip pernyataan Kim Jong-un.
Bom-H lebih kuat dibanding bom atom. Ini disebabkan karena bom hidrogen memanfaatkan energi dari reaksi fusi --pembelahan atom-- nuklir utama untuk memadatkan dan membakar reaksi fusi --penggabungan atom-- nuklir kedua. Hasilnya adalah sebuah ledakan yang lebih dahsyat dibandingkan dengan ledakan yang dihasilkan oleh senjata-senjata fisi satu tahap.
Disebut sebagai bom hidrogen karena senjata tersebut menggunakan reaksi fusi pada isotop hidrogen.
Memang peledakan senjata bom hidrogen atau termonuklir itu memicu gempa dengan 5,1 magnitude yang terasa hingga bermil-mil jauhnya.
Suksesnya uji coba ledakan menandai langkah besar dalam pengembangan nuklir Korea Utara. Hal tersebut tentu akan menimbulkan kecemasan yang cukup besar bagi negara-negara tetangga.
10 Fakta Bom Hidrogen
Bom hidrogen diketahui memiliki kekuatan ledakan yang lebih dahsyat dibandingkan bom nuklir lainnya. Inilah 10 fakta tentang bom hidrogen:
- Bom fisi yang paling kuat yang pernah dibangun dapat menghasilkan ledakan sebesar 500.000 ton TNT. Tapi bom hidrogen bisa 1.000 kali lebih dahsyat dibanding senjata atom tersebut. Bom hidrogen dapat meluluhlantakkan seluruh kota-kota dalam satu ledakan.
- Bom hidrogen mendapatkan energinya melalui fusi atom, sedangkan bom atom biasa mendapatkannya melalui fisi atom.
- Fusi dan fisi merupakan jenis reaksi berbeda yang melepaskan energi atom. Dalam fisi, sebuah atom dibelah menjadi dua atau lebih, sehingga atom menjadi lebih ringan. Fusi, kebalikannya, terjadi ketika dua atau lebih atom dilebur menjadi satu, menciptakan atom yang lebih besar dan berat.
- Bom hidrogen menggunakan fusi dari atom hidrogen, sesuai namanya. Bom ini didasarkan pada proses fusi nuklir yang menggabungkan isotop-isotop hidrogen (deuterium dan tritium).
- Bom dari reaksi fusi lebih canggih dan lebih sulit dibuat, karena memerlukan suhu yang lebih tinggi—bisa mencapai jutaan derajat celcius.
- Bom hidrogen menggabungkan kedua fisi nuklir dan fusi nuklir untuk menghasilkan ledakan jauh lebih kuat. Jadi, pertama-tama dilakukan fisi atom untuk menghasilkan lebih banyak energi, yang digunakan untuk memulai fusi.
- Lebih mudah membuat bom hidrogen dalam ukuran kecil, sehingga lebih mudah ditempatkan dalam sebuah misil.
- Hiroshima dan Nagasaki, keduanya merupakan kota yang pernah dihantam bom atom, namun hingga hari ini, bom hidrogen belum pernah digunakan dalam perang.
- Bom hidrogen terkuat yang pernah dibuat ialah Tsar Bomba yang berarti “Kaisar dari segala bom”—berkekuatan 50 megaton TNT. Bom ini dibuat oleh Uni Soviet dan diuji coba pada 30 Oktober 1961. Ledakannya menghasilkan jamur api setinggi 94 km, menyebabkan radiasi yang meluas hingga 62 mil jauhnya. Bahkan, jendela yang berjarak lebih dari 500 mil hancur lebur selama uji coba bom itu.
- Bom hidrogen juga kerap dinamakan sebagai senjata termonuklir. Alasannya, tipe bom nuklir ini didasarkan pada proses fusi nuklir yang menggabungkan isotop-isotop hidrogen.
Post A Comment: