“ Wahai Malaikat . Tidak akan aku ijakkan kakiku ini memasuki Surga tanpa Pembantuku ikut bersamaku “ Sungguh kisah Tuan yang baik dan Pembantunya yang beruntung .
Kisah para ahli surga selalu menakjubkan .
Kadang seperti dongeng saja . Diriwyatkan bahwa Sayyidil Habib Hasan bin Abdullah As Syathiriy mencari Khadim (pembantu) .Datang seorang melamar :
Kadang seperti dongeng saja . Diriwyatkan bahwa Sayyidil Habib Hasan bin Abdullah As Syathiriy mencari Khadim (pembantu) .Datang seorang melamar :
“ berapa aku harus membayarmu setiap bulan ? “ Tanya Habib .
“ Aku tidak ingin bayaran uang “ Jawabnya.
“ Bayaran apa yang kamu inginkan ? “ Tanya Habib .
“ Aku ingin selalu engkau ajak bersama dirimu disetiap keadaan ,Ya habib .
Hidup bersamamu , matipun bersamamu “ Jawabnya .
Jadilah kemudian Pelayan itu sepanjang hidupnya melayani habibana Hasan As Syathiriy ra.
Sampai kemudian Habibana Hasan wafat . Dimandikan , di kafankan , di shalati dan dikebumikan ,Pembantu tersebut tidak terlihat batang hidungnya .
Bahkan sampai hari ketujuhnya , ia belum terlihat juga .
Salah seorang putra Habibana Hasan menjadi tidak enak hati , dan segera menuju rumah si Pembantu . Dan dia dapati pembantu Ayahnya itu di dalam rumah , mengurung diri .
“ Ya Ammy , mengapa engkau tidak keluar rumah selama ini ? “ Tanya putra habib Hasan .
“ Aku sedang marah kepada ayahmu ! “ Jawabnya .
“ Jika memang ayah punya salah kepadamu , aku mohon maafkanlah .Tetapi apa kesalahan yg ayah lakukan sampai membuatmu begini ?“
“ Ayahmu telah ingkar janji denganku .Bukankah dia telah berjanji , mengijinkan aku selalu bersama dirinya ?
Mengapa dia mati , diriku tidak dia bawa serta ? “
Baru saja selesai kalimatnya itu , si pembantu terjatuh lunglai dan meninggal dunia .
Tidak senggang lama , pintu terketuk dari luar . Salah seorang Ahlus Sir berteriak-teriak :
“ Dimana si Fulan , dimana si Fulan ? “ Tanya dia .
“ Baru saja ia meninggal dunia “ jawab Putra habib Hasan .
“ Alloh . Baru saja aku terbangun dari tidurku , aku bermimpi melihat Habib Hasan ayahmu .
Para malaikat menuntunnya ke dalam Surga , tetapi dia menolak . Ayahmu berkata :
“ Wahai Malaikat . Tidak akan aku ijakkan kakiku ini memasuki Surga tanpa Pembantuku ikut bersamaku “
Sungguh kisah Tuan yang baik dan Pembantunya yang beruntung .
Ada juga kisah seorang Alim yang dipersilahkan masuk kedalam surga , mendadak matanya tertambat ke sebuah surga yang jauh lebih tinggi dibanding Surga miliknya .
Betapa terkejutnya dia , melihat pemilik surga itu adalah Pembantunya saat di alam dunia .
“ Bukankah engkau dahulu adalah pembantuku ? “
“ Benar “
“ Lalu bagaiman bisa Surgamu jauh lebih tinggi dibanding Surga milikku ? “
“ Karena Allah tidak memberikan kesusahan dua kali kepada Hamba-HambaNya .
Diriku ini sudah susah ketika hidup didunia . Hidupku habis untuk melayani dirimu .
Memasak untukmu .
Membersihkan rumahmu .
Memenuhi kebutuhan-kebutuhanmu , sehingga dirimu dapat leluasa menjalankan hidup .
Kini di akhirat Allah membalas semua kesempitan-kesempitan hidupku itu dengan kelapangan Surga yang begitu tingginya , megalahkan dirimu ,
sebab kelapangan-kelapangan hidup sudah Allah berikan terlebih dahulu kepadamu di dunia
kini engkau hanya mendapatkan sisanya saja . “
Kisah diatas seringkali dibacakan untuk menunjukkan nilai luhur dan besarnya balasan para ahlul Hidmah . Orang-Orang yang dengan tulus melayani sesame , Sebagaimana sebuah Hadits meriwayatkan ,
Beberapa Shahabat memuji- muji seseorang dihadapan Baginda Nabi SAW .
“ Ya Rasululloh . Si Fulan itu hebat .Jika kami beranjak menaiki kuda-kuda kami dia selalu tenggelam dalam dzikir sampai kami semua turun .
Disaat kami turun dari kuda-kuda itu , dia selalu tenggelam dalam Shalatnya sampai kami beranjak berangkat kembali “
Rasulullah SAW bertanya : “ Lantas , selama itu ,siapa gerangan yang mengurusi makan dirinya dan kuda tunggangannya ?”
“ kami semua yang mengurusinya , “ jawab mereka .
“ Jika begitu , kalian semua jauh lebih mulia dibanding dirinya “ Kata Rasulullah SAW .
Begitulah .
Nilai hidmah kepada Orang-Orang Shalih dan sikap empati , ringan tangan melayani kebutuhan orang-orang ukurannya tidak kalah dengan kesalehan itu sendiri .
Teerkadang lebih , malah . .
Post A Comment: