Semoga DKI Jakarta, akan menemukan pemimpin yang baik.... semua tergantung warganya... Pemimpin baik hanya akan menjadi pemimpin jika yang memilih adalah orang yang baik dan merindukan kebaikan.
Kabelantena - Mungkin tulisan ini sedikit bersifat pendapat dari berbagai sumber dan tanpa bermaksud merendahkan salah satu tokoh tersebut. Seperti yang telah banyak diberitakan, bahwa Ahok merupakan Bakal Calon Peserta pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017 nanti.
Ahok sudah dipastikan maju mencalonkan dirinya, seperti yang kita ketahui dari berbagai sumber berita termasuk yang bikin saya tergelitik adalah ramalan mbahmijan, menurut ramalan mbahmijan pertarungan menuju kursi Gubernur DKI Jakarta akan ramai dan menyita perhatian banyak elemen.
Apalagi setelah nama Walikota Surabaya disebut-sebut bakal dipinang PDI Perjuangan untuk maju tahun depan. Spiritualis muda asal Kebumen Jawa Tengah, Mbah Mijan punya pendapat lain yang mungkin lebih karena pada perhitungan politik ala dukun hehe... menurutnya “Kalau memang benar-benar bersedia, Risma VS Ahok imbang. Kalau dah gitu tinggal kuat-kuatan dukunnya aja, hahahaha,” tulis Mbah Mijan di akun@mbah_mijan.
Seperti biasanya, dan sudah menjadi rahasia umum, ada segelintir orang yang berusaha mengetahui hasilnya sebelum bertanding, tentunya dengan bertanya pada "paranormal". Sehingga menjelang pertarungan politik Pilkada DKI Jakarta, sejumlah pengamat, termasuk ‘dukun politik’ seperti Mbah Mijan — laku keras diminta pendapatnya, terlepas dari benar atau tidaknya, yang penting ramai, dan gurih jika dibicarakan.
Dulu, Mbah Mijan pernah berpendapat, kendati punya peluang maju di Jakarta, namun dia melihat potensi Walikota Surabaya Tri Rismaharini lebih menguat di Jawa Timur. “Mending bu Risma dipersiapkan untuk naik ke Jatim – 1, lebih besar potensinya daripada harus ke Jakarta karena peluangnya kecil,” sambungnya.
Mbah Mijan menyebut, soal tahta dalam rumusan primbon Jawa disimbolkan sebagai mahkota. “Risma memiliki aura Mahkota Wahyu Tinitis yang lebih kuat di Jawa Timur. Jika ke Jakarta saya khawatir malah blunder,” pungkas Mbah Mijan.
Namun, Baru-baru ini Paranormal Mbah Mijan mencuitkan kembali soal ramalan, seakan ramalan dan pendapatnya dahulu mengalami kesalahan, atau mungkin melihat ada tanda-tanda kesalahan dalam ramalannya terdahulu, mbah mijan pun ngetuit melalui akun twitter pribadinya. Dia berkata masih konsisten dengan ramalan yang sudah setahun lalu di unggahnya melalui youtube.
“Banyak yang menilai kalau mbah tidak konsisten dengan prediksi pemenang Pilkada DKI-1 | Anda salah, mbah masih konsisten Ahok pemenangnya”
Seperti biasanya, dan sudah menjadi rahasia umum, ada segelintir orang yang berusaha mengetahui hasilnya sebelum bertanding, tentunya dengan bertanya pada "paranormal". Sehingga menjelang pertarungan politik Pilkada DKI Jakarta, sejumlah pengamat, termasuk ‘dukun politik’ seperti Mbah Mijan — laku keras diminta pendapatnya, terlepas dari benar atau tidaknya, yang penting ramai, dan gurih jika dibicarakan.
Dulu, Mbah Mijan pernah berpendapat, kendati punya peluang maju di Jakarta, namun dia melihat potensi Walikota Surabaya Tri Rismaharini lebih menguat di Jawa Timur. “Mending bu Risma dipersiapkan untuk naik ke Jatim – 1, lebih besar potensinya daripada harus ke Jakarta karena peluangnya kecil,” sambungnya.
Mbah Mijan menyebut, soal tahta dalam rumusan primbon Jawa disimbolkan sebagai mahkota. “Risma memiliki aura Mahkota Wahyu Tinitis yang lebih kuat di Jawa Timur. Jika ke Jakarta saya khawatir malah blunder,” pungkas Mbah Mijan.
Namun, Baru-baru ini Paranormal Mbah Mijan mencuitkan kembali soal ramalan, seakan ramalan dan pendapatnya dahulu mengalami kesalahan, atau mungkin melihat ada tanda-tanda kesalahan dalam ramalannya terdahulu, mbah mijan pun ngetuit melalui akun twitter pribadinya. Dia berkata masih konsisten dengan ramalan yang sudah setahun lalu di unggahnya melalui youtube.
“Banyak yang menilai kalau mbah tidak konsisten dengan prediksi pemenang Pilkada DKI-1 | Anda salah, mbah masih konsisten Ahok pemenangnya”
“Memang mbah akui, kemunculan Risma benar-benar lawan tangguh untuk Ahok | Ada baiknya ini dijadikan koreksi, bahwa diatas langit ada langit”.
Tidak perlu terus merasa dirinya menang, yakin boleh tapi jangan menimbulkan kesombongan, karena kesombong pasti akan tumbang.
“Mbah menyarankan Ahok agar lunak sedikit, jalur independen sangat bagus tapi riskan di Jakarta, ada baiknya masuk partai biar lebih kokoh”.
Meskipun, angin politik bisa kapan saja berubah, bisa saja, ketiga partai yang telah mendukung Ahok berbalik arah dan mendukung Risma, jika Risma jadi dicalonkan.
“Saat prediksi bicara “IMBANG”, maka hanya lebih 1 suara saja, mampu membawa siapapun menjadi juara. Dalam dunia politik, apa yang tak bisa?”.
“Tinggal menghitung waktu, apakah Risma menerima pinangan moncong putih atau tidak, itu saja. Mbah berharap Jatim-1 kedepan dipegang bu Risma”. Mungkin agar ramalannya menjadi benar,, hehe,,
“Mendukung Ahok sama saja dukung miras, perjudian dan prostitusi??? itu pikiran yang sempit, Jakarta keras bung! pokoknya cocok, botol tutup.”
Namun siapakah yang pantas, semua sudah tertulis, tinggal lihat nanti apa hasilnya, manusia hanya bisa menjalankan usahanya saja, Namun bisa kita lihat pemimpin yang baik itu seperti apa, bisa kita lihat pada sambutan Abu bakar saat dilantik menjadi khalifah.
Dalam pidato pelantikannya Abu Bakar berkata
“Saya, bukanlah yang terbaik diantara kamu sekalian. Oleh karena itu saya sangat menghargai dan mengharapkan saran dan pertolongan kalian semua. Menyampaikan kebenaran kepada seseorang yang terpilih sebagai penguasa adalah kesetiaan yang sebenar-benarnya; sedang menyembunyikan kebenaran adalah suatu kemunafikan.
Orang yang kuat maupun orang yang lemah adalah sama kedudukannya dan saya akan memperlakukan kalian semua secara adil. Jika aku bertindak dengan hukum Allah dan Rasul-Nya, taatilah aku, tetapi jika aku mengabaikan ketentuan Allah dan Rasul-Nya, tidaklah layak kalian menaatiku.”
Jika diuraikan menjadi bebarapa point, maka akan seperti ini:
Jika diuraikan menjadi bebarapa point, maka akan seperti ini:
- Hai manusia, Aku diangkat (bukan berkemauan menjadikan) untuk memimpin kalian
- Dan aku bukanlah yang terbaik diantara kalian (ungkapan rendah hati)
- Jika aku membuat kebaikan Maka dukunglah aku ( Melibatkan rakyat)
- Jika aku membuat kejelekan Maka luruskanlah aku (Rela diingatkan, tidak berlindung dibalik undang-undang pencemaran nama baik)
- Kebenaran itu suatu amanat ( yang akan ditanya jika tidak dilakukan)
- Dan kebohongan itu suatu khianat ( menyakiti rakyat)
- Yang terlemah diantara kalian aku anggap yang terkuat sampai aku mengambil dan memulangkan haknya. (yang paling lemah akan dibela sehingga akan menjadi paling kuat ketika sedang didholimi).
- Yang terkuat diantara kalian aku anggap yang terlemah sampai aku mengambil hak si lemah dari tangannya.
- Janganlah seorangpun diantara kalian meninggalkan jihad (Bersungguh-sungguh dalam mengerjakan ibadah).
- Kaum yang meninggalkan jihad akan ditimpakan kehinaan oleh Allah
- Patuhilah aku selama aku mematuhi Allah dan Rasul-Nya.
- Bila aku mendurhakai Allah dan Rasul-Nya tidak ada kewajiban patuh kepadaku
- Kini marilah kita melakukan sholat
- Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada kalian
Jika sedikit menyimpulkan, maka pemimpin itu, yang utama adalah ADIL, dan penuh kasih sayang pada rakyatnya. Siapapun itu selama adil dan melayani masyarakat itu akan lebih baik daripada pemimpin yang saat dibutuhkan tapi tidak ada meskipun dia lagi melakukan sholat.
Bukan berarti orang yang sholat itu tidak baik, tapi jika dia lebih mementingkan sholatnya saat ada orang butuh pelayanan, maka orang itu tidak pantas jadi pemimpin, tanpa menghilangkan kebaikan orang tersebut. Dia tetap orang baik, hanya sebaiknya tidak menjadi pemimpin.
Semoga DKI Jakarta, akan menemukan pemimpin yang baik.... semua tergantung warganya... Pemimpin baik hanya akan menjadi pemimpin jika yang memilih adalah orang yang baik dan merindukan kebaikan.
Pemimpin buruk juga tidak akan menjadi pemimpin jika tidak dipilih. Jadi jangan salahkan pemimpin, tapi koreksi diri kita sendiri...
Bagi orang Islam, agar menjadi orang baik, dan mampu melihat mana pemimpin yang baik, tentu harus mendekati orang baik ('alim 'ulama / orang tahu yang mengamalkan ilmunya).
Rasulullah SAW bersabda : " Akan ada suatu jaman yang menimpa umatku, dimana umatku jauh (tidak perduli/patuh terhadap fatwa-fatwa ) ulama. Maka Allah SWT akan memberikan tiga kehancuran/musibah. 1) Allah SWT akan menghilangkan keberkahan dari usahanya. 2) Allah akan menjadikan pemimpin/sultan/presiden yang zalim (pembuat kerusakan ). 3) Keluar dari dunia (mati ) tanpa disertai iman.
Post A Comment: