Ikan mujair merupakan ikan yang biasanya dipelihara pada air tawar, ikan ini memiliki postur tubuh yang pipih atau ramping dengan warnanya abu-abu, hitam atau coklat.



Ikan mujair merupakan ikan yang biasanya dipelihara pada air tawar, ikan ini memiliki postur tubuh yang pipih atau ramping dengan warnanya abu-abu, hitam atau coklat. Panjang tubuh dari ikan mujair ini bisa mencapa 40 cm. Jenis ikan mujair ini seperti mujair biasa, mujair merah, dan mujair  albino.
Untuk melakukan budidaya ikan mujair ini, setelah mengetahui jenisnya, langkah berikutnya adalah menentukan lokasi. Lokasi yang akan digunakan sebagai tempat pemeliharaan ikan mujair, alangkah baiknya memiliki kriteria sebagai berikut :

  1. Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos.
  2. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
  3. Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
  4. Ikan mujair dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-1000 m dpl.
  5. Kualitas air untuk pemeliharaan ikan mujair harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik.
  6. Ikan mujair dapat berkembang pesat di kolam, sawah, kakaban, dan sungai air deras.
  7. Kolam dengan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan mujair.
  8. Debit air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha, sedangkan untuk pembesaran di kolam air deras debitnya 100 liter/menit/m 3.
  9. Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 7-8.
  10. Suhu air yang baik berkisar antara 20-25 derajat C.
Setelah menentukan tempat atau lokasinya, langkah berikutnya adalah penyiapan sarana dan prasarana. Sarana dan Prasarana yang dimaksud adalah seperti kolam, peralatan, dan persiapan media. 
Kolam
Dalam budidaya ikan mujair, penyediaan kolam tergantung pada sistem pemeliharaannya, 1 kolam, 2 kolam dan lain sebagainya. Untuk yang umum digunakan adalah 3 kolam. Kolam yang terbagi atau dibagi menjadi tiga ini masing-masing berfungsi sebagai kolam pemijahan, kolam pendederan, dan kolam pembesaran.
Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan adalah menyesuaikan dengan kebutuhan mulai dari pembuatan kolam, masing-masing daerah tentu berbeda-beda, Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan mujair diantaranya adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung sementara induk maupun benih), seser, ember-ember, baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan.
Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan mujair antara lain adalah warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat).
Alat lainnya seperti kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat), hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih, ayakan penyabetan dari alumunium/bambu, oblok/delok (untuk pengangkut benih), sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas).
Selain itu juga anco/hanco (untuk menangkap ikan), lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi), scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas), seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar), jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).
Persiapan Media
Yang dimaksud dengan persiapan adalah melakukan penyiapan media untuk pemeliharaan ikan, terutama mengenai pengeringan, pemupukan dlsb.
Dalam menyiapkan media pemeliharaan ini, yang perlu dilakukan adalah pengeringan kolam selama beberapa hari, lalu dilakukan pengapuran untuk memberantas hama dan ikan-ikan liar sebanyak 25-200 gram/meter persegi, diberi pemupukan berupa pupuk buatan, yaitu urea dan TSP masing- masing dengan dosis 50-700 gram/meter persegi, bisa juga ditambahkan pupuk buatan yang berupa urea dan TSP masing-masing dengan dosis 15 gram dan 10 gram/meter persegi.

Sumber : dari berbagai literatur.


Share To:

Unknown

View Profile
Terima kasih sudah berkunjung ke kabelantena, semoga bermanfaat,, aamiin..
----------------------------------

Post A Comment: