TOAN HONGYA LENYAP DARI ISTANA
MALAM itu rembulan tergantung tingg’i diatas langit, dan sinarnya yang guram menerangi genting2 bangunan dalam isiana Toan Hongya.
Waktu itu Toan Hongya belum naik keperaduannya.
la tengah memikirkan keterangan Lu Liang Cwan mengenai tokob2 sakti dalam rimbar persilatan. Sering Toan Hongya membayangkan betapa senangnya jika ia bisa datang kedaratan Tionggoan, untuk berkenalan deagan takoh2 sakti itu, guna meminta petunjuk dari mereka.
Dan untuk mengisi kesepiannya, Toan Hongyatelah menuju ketaman istana, untuk melatih diri, melatih ilmu silat pukulan tangan kosong yang pernah diterimanya dari Hek Wan gvrunya.
Toan Hongya begitu asyik melatih ilmu pukulanpya itu, tanpa disadarinya ada sepasang mata yang berkilat tajam tengab mengawasinya. Dan sinar mata itu agak luar biasa karena memancarkan kegairahan……..
Toan Ceng masih terus berlatih dan setelah selesai menjalan jurus terakhir dari ilmu pukulannya, raja ini kembali kekamarnya.MALAM itu rembulan tergantung tingg’i diatas langit, dan sinarnya yang guram menerangi genting2 bangunan dalam isiana Toan Hongya.
Waktu itu Toan Hongya belum naik keperaduannya.
la tengah memikirkan keterangan Lu Liang Cwan mengenai tokob2 sakti dalam rimbar persilatan. Sering Toan Hongya membayangkan betapa senangnya jika ia bisa datang kedaratan Tionggoan, untuk berkenalan deagan takoh2 sakti itu, guna meminta petunjuk dari mereka.
Dan untuk mengisi kesepiannya, Toan Hongyatelah menuju ketaman istana, untuk melatih diri, melatih ilmu silat pukulan tangan kosong yang pernah diterimanya dari Hek Wan gvrunya.
Toan Hongya begitu asyik melatih ilmu pukulanpya itu, tanpa disadarinya ada sepasang mata yang berkilat tajam tengab mengawasinya. Dan sinar mata itu agak luar biasa karena memancarkan kegairahan……..
Ia membasuh tubuhnya dan naik keperaduannya.
Dua orang pelayan wanita yang melayaninya diperintahkan keluar, karena Toan Hongya ingin beristirahat.
Diluar tahu Toan Hongya justru sepasang mata tengah mengintai diluar kamarnya.
Lewat jendela kamar Toan Hongya, sepasang mata mengawasi dengan sinar bergairah sekali.
Sesosok tubuh telah berada disisi jendela.
Dilihat dari pakaiannya ia seorang wanita.
Dan waktu rembulan bersinar karena awan yang menutupinya itu bergeser, maka terlihat wanita tersebut memiliki paras yang cantik.
la, tidak lain dari Bong Kim Lian.
Setelah mengawasi sejenak larnanya, Bong Kim Lian melihat Toan Hongya mulai lelap dalam tidurnya.
Per-lahan2 dan hati2 Bong Kim Lian merogoh sakunya mengeluarkan sesuatu.
Lalu ia juga menyalakan bibit api, dibakarnya benda itu.
Asap segera bergulung cukup tebal, dengan menggunakan tenaga lwekangnya Bong Kim Lian meniup asap itu, sehingga asap itu bergulung masuk kedalam kamar lewat jendela.
Lama juga Bong Kim Lian melakukan perbuatannya itu, sampai akhirnya ia merasa telah cukup, dan melihat Toan Hongya juga tidak ber-gerak2.
Ia telah berhenti meniup asap yang keluar dari sebatang kayu ditangannya. Lalu ia memadamkan api dikayu tersebut dan memasukkan kembali potongan kayu kecil itu kedalam sakunya.
Dengan hati2 dan per-lahan2 Bang Kim Lian mencongkel daun jendela.
la membuka daun jendela.
Sebutir batu telah dilemparkan nya, sehingga batu itu mengenai tepi pembaringan Toan Hongya.
Tetapi kaisar itu tidak terbangun, masih terus tertidur nyenyak.
Bong Kim Lian tersenyum, rupanya asap pulasnya bekerja dan membuat Toan Hongya tertidur lelap sekali.
Dengan gesit Bong Kim Lian telah melompat masuk kedalam kamar.
Gerakannya itu ringan sekali, tidak menimbulkan suara.
Cepat bukan main Bong Kim Lian menghampiri pembaringan, ia bekerja sangat cepat, dan tubuh Toan Hongya telah diangkatnya, ditotoknya beberapa jalan darah raja itu, lalu menggotongnya keluar dengan melompati jendela.
Dalam waktu sekejap mata saja Bong Kim Lian telah lenyap dikegelapan malam, tanpa kesulitan apapun ia telah meninggalkan istana Toan Hongya, dengan mengandalkan ginkangnya yang tinggi, ia tidak sampai berpapasan dengand pengawal istana.
—oo0oo—
PAGI2 sekali istana telah digemparkan dengan lenyapnya Toan Hongya.
Kerabat istana jadi sibuk sekali melakukan pencarian. Tetapi ada beberapa prang menduga mungkin Toan Hoagya tengah-pergi menyamar keluar dari istana, melakukan penyelidikan sesuatu.
Orang2 istana memang mengetahui bahvwa raja mereka memiliki kepandaian yang tinggi, seharusnya mereka tidak berkuatir.
Tetapi disebabkan dua olang semalam melayani Toan Hongya mengatakan bahwa
raja mareka telah masuk tidur, mengatakan dan dipagi itu tidak terlihat lagi, membuat mereka jadi kuatir juga.
Maka Toan Liang, sebagai panglima yang memimpin angkatan perang Tailie, telah menyebar beberapa orang2nya untuk melakukan pencarian jejak raja mereka karena kuatir kalau2 raja mereka Toan Liang mengalami sesuatu yang tidak diinginkan.
Walaupun para pengawal istana telah melakukan pencarian disekitar Tailie, Toan Hongya tidak berhasil mereka jumpai.
Malah telah dua hari lewat begitu saja, Toan Hongya tidak berada di istana, hal ini membuat semua orang di istana tambah panik.
Tidak biasanya Toan Hongya keluar istana sampai ber-hari2.
Sebab setiap kali akan keluar istana, Toan Hongya paling lama hanya menghabiskan waktu satu hari dan kembali ke istana.
Maka orang2 istana Tailie menduga tentu ada sesuatu yang telah terjadi.
Keadaan ini telah membuat Toan Liang, dan Toan Bun jadi sibuk sekali menyebar orang orang istana untuk mencari jejak raja mereka.
Tetapi keadaan seperti itu berlangsung sampai beberapa hari lamanya tanpa memperoleh hasil, karena Toan Ceng telah lenyap tanpa meninggalkan jejak.
Pihak istana jadi tambah panik, malah telah mengerahkan beberapa pasukan untuk menggeledah rumah2 penduduk.
Mereka sangat – menguatirkan sekali keselamatan raja mereka.
Banyak juga orang yang mereka curigai telah ditangkap, namun sejauh itu tetap saja mereka tidak berhasil menemui jejak raja mereka.
Pihak istana jadi begitu panik dan berduka, mereka jadi bersedih karena berkuatir sekali kalau2 raja mereka itu menemui bahaya.
Usaha pencarian terus juga dilakukannya.
Tetapi urusan yang terjadi itu, yaitu lenyapnya sang raja dirahasiakan ketat, sebab pihak kerajaan kuatir kalau-kalau akan menimbulkan kegoncangan dihati rakyatnya, kalau saja berita lenyapnya raja mereka diketahui dan didengar oleh rakyat Tailie……….
---------------------------------------------------------------------------------------------------
<<< Kembali Ke Bagian 29 | Bersambung Ke Bagian 31 >>>
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Sumber Kutipan : Pustakaceritasilat
Post A Comment: